Kepada Ikhwah fillah, inni uhibbu kullukum jiddan
Kepada ikhwah fillah, tentara Allah dan pejuang da’wah
Katakanlah “Inilah jalanku, aku mengajak kalian kepada Allah dengan bashiroh, aku dan pengikutku-Maha Suci Allah, dan aku bukan termasuk orang-orang musyrik.”
Jalan da’wah adalah jalan yang terbentang jauh kedepan
Duri dan batu terjal selalu mengganjal, lembah dan bukit menghadang
Ujungnya bukan di usia dan bukan pula di dunia
Tetapi cahaya maha cahaya, syurga dan ridho Allah
Cinta adalah sumbernya, hati dan jiwa adalah rumahnya
Pergilah ke hati manusia, ajaklah kejalan Robbmu
Jika engkau cinta maka da’wah adalah "Faham"
Mengerti tentang islam, risalah anbiya dan warisan ulama
Hendaknya engkau fanatis dan bangga dengannya
Seperti Khalid bin Walid dihadapan Geourgius panglima Romawi
Jika engkau cinta, maka da’wah adalah Ikhlas
Menghiasi hati, memotivasi jiwa untuk berkarya
“Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah semata bagi Rabb semesta alam”
Jika engkau cinta, maka da’wah adalah Amal
Berbuat tanpa banyak berkata-kata
Bergerak tanpa menunggu perintah
Karena da’wah adalah milik Allah semata
Biarlah Allah, Rasul, dan orang-orang beriman yang melihat
Jika engkau cinta, maka da’wah adalah Jihad
Sungguh – sungguh di medan perjuangan, melawan kebathilan
Balasannya adalah syurga dan ridho Allah
Kerja keras tak kenal lelah adalah rumusnya
Tinggalkan kemalasan, lamban dan berpangku tangan
Jika engkau cinta, maka da’wah adalah Tha’at
Kepada Allah, Rasul, Al Quran, dan Sunnahnya
Serta Pemimpin yang bertaqwa diantara kamu
Tha’at adalah wujud syukurmu kepada hidayah Allah
Karenanya nikmat akan bertambah melimpah penuh berkah
Jika engkau cinta, maka da’wah adalah Tadhiyah
Bukti kesetiaan dan kesiapan memberi, pantang meminta
Bersedialah banyak kehilangan dengan sedikit menerima
Karena yang disisi Allah sungguh lebih mulia, sedangkan di sisimu fana
Padahal setiap keringat pahala berlipat ganda
Jika engkau cinta maka da’wah adalah Tsabat
Hati dan jiwa yang tegar walau banyak rintangan
Buah dari sabar meniti jalan, teguh dalam barisan
Istiqomah dalam perjuangan dengan kaki tak tergoyahkan
Berjalan lurus jauh dari penyimpangan
Jika engkau cinta, maka da’wah adalah Tajarrud
Ikhlas di setiap langkah mencapai satu tujuan
Padukan seluruh potensi, melibatkan diri dalam jalan ini
Engkau da’i sebelum segala sesuatu
Da’wah adalah tugas utama-mu sedang lainnya hanyalah selingan
Jika engkau cinta, maka da’wah adalah Ukhuwwah
Lekatnya ikatan hati terjalin dalam nilai-nilai persaudaraan
Bersaudaralah dengan muslimin sedunia, utamanya para mukmin mujahidin
Lapang dada merupakan syarat terendahnya
Sedang itsar adalah bentuk tertingginya
Dam sesungguhny Allah menghimpun hati para da’i dalam cinta-NYA
Berjumpa karena taat kepada-NYA
Melebur dalam satu da’wah dijalan-NYA, saling berjanji untuk menolong syariat-NYA
Jika engkau cinta, maka da’wah adalah Tsiqoh
Kepercayaan yang dilandasi iman suci penuh keyakinan
Kepada Allah Rasul, Qiyadah, dan Jundinya
Hilangkan keraguan dan pastikan kejujurannya
Karena inilah kafilah da’wah yang penuh berkah
Selasa, 29 Januari 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
assalamu'alaikum...
BalasHapusHIDUP DAN KEBERANIAN
imagesp.jpg
Tears will not erase your sorrow; hope does not make you successful; courage will get you there.” Air mata tidak akan menghapus dukamu; berharap tidak akan membuatmu sukses; hanya keberanian yang bisa membawamu ke sana
(Jhoni Pangalila).
Hidup adalah pentas perjuangan panjang dan melelahkan. Bersyukurlah kita yang telah terlahir sebagai duta-duta Sang pencipta untuk menghiasi panggung sandiwara dunia. Karena hidup di alam fana ini adalah manifestasi dari keberanian kita untuk melewati segala ranjau yang akan menghadang. Bukankah ketika masih dalam rahim ibu, kita telah mengikrarkan sumpah untuk siap menjalani segala amanah sebagai khalifah di muka bumi kepada Allah Swt.?
Saudaraku, terkadang dalam mengarungi bahtera kehidupan, kita mendapatkan begitu banyak aral rintangan, ujian dan cobaan. Perjalanan hidup tidak selamanya mulus dan lancar. Cepat atau lambat kita akan melintasi daerah yang berbatu, licin, dan terjal. Tapi itulah kehidupan. Bahagia, senang, sedih, dan duka menjadi bumbu penyedap yang menjadikan kehidupan semakin nikmat. Untuk melewati semua ini dibutuhkan keberanian. Karena dia akan menjadi motor penggerak dalam menghadapi segala rintangan.
Mari membuka lembaran sejarah Rasululullah Saw. dan para sahabat. Ingatlah bagaimana Rasulullah Saw. mendapat perintah dari Allah Swt. untuk meyampaikan wahyu secara terang-terangan, padahal saat itu kaum Quraisy demikian memusuhinya. Namun dengan modal keberanian dan tawakal kepada Dzat yang mengutusnya, beliau mampu merubah wajah jahiliyah bangsa Arab dengan peradaban gemilang. Kegelapan diganti dengan cahaya. Kebodohan diganti dengan ilmu pengetahuan.
Keberanian yang menjadikan seorang Sahabat sanggup mengumumkan keislamannya di hadapan musyrikin Quraisy. Keberanianlah yang membawa seorang anak kecil mampu tampil sebagai juru bicara dalam delegasi orang tua untuk menyampaikan pesan dari kabilahnya dihadapan Umar. Keberanianlah yang mendorong Hudzaifah bin Yaman mampu menerobos cuaca dingin luar biasa untuk mengintai aktivitas musuh yang mengepung Madinah. Keberanian juga yang mengantarkan Ali dalam usia yang masih muda, maju sebagai pahlawan Islam dalam perang tanding melawan Amru bin Hud-hud di perang Khandak. Keberanian yang mendorong pasukan Thariq bin Ziyad membakar kapal-kapal mereka ketika sampai di bibir pantai musuh. Keberanian juga yang membawa Shalahuddin Al-Ayyubi sukses membebaskan Palestina dari cengkeraman kaum salibis. Dengan keberaniana juga, anak-anak Palestina menjadikan batu bagaikan bom yang menghantui tentara Zionis. Keberanianlah yang menjadikan para pahlawan untuk terus mengobarkan api perlawanan di depan penjajah.
Keberanian memberi kita kekuatan untuk menghadapi kesulitan-kesulitan. Keberanian berasal dari pikiran kita yang jauh bertenaga dari pada jasad luar kita. Bila kita menyadari betapa besarnya kita dibanding persoalan yang ada, maka kita akan mendapatkan keberanian untuk mengatasinya. Rintangan akan tampak besar atau kecil sesuai dengan cara kita melihatnya. Dan keberanian adalah elemen penting untuk sukses memandang persoalan. Power raksasa yang memberi kemampuan untuk mengatasi kenyataan.
Seperti pucuk pohon, semakin tinggi kita berdiri semakin kencang angin menerpa. Berada di atas berarti berada di medan yang semakin berat. Kita memerlukan keberanian untuk berhasil. Karenanya, hanya pendaki-pendaki tangguh yang berhasil menjejakkan kakinya di puncak gunung yang terjal. Tidak ada jalan mudah, namun bila kita tidak mau memulai, kita tak kan pernah beranjak dari lingkaran nol besar kita. Jangan gentar untuk melangkah sekecil apapun.
Bersyukurlah, hari ini kita sesungguhnya telah memulai langkah berani itu. Bukankah keberanian yang mengantarkan kaki kita menapaki perjuangan di bumi para nabi ini? Oleh karenanya, mulailah mengerjakan sesuatu. Jangan biarkan kecewa dan tanda tanya memenuhi benak kita, sehingga melunturkan kemampuan untuk melakukan sesuatu. Memang, banyak hal yang tidak bisa kita lakukan saat ini. Karena itu, kerjakan sesuatu yang kita bisa, meski hanya menuliskan sebuah titik. Jangan biarkan hal yang tidak bisa kita kerjakan malah menyurutkan niat kita untuk mengerjakan sesuatu yang bisa dikerjakan. Perhatikan saja keberanian kita untuk mengambil tindakan, sekecil apapun itu. Karena ia adalah langkah pertama yang sesungguhnya amat besar. Pastikan bahwa ia adalah keberanian yang dilandasi dengan niat, motivasi, keimanan, dan manhaj yang benar.
Saudaraku, hadapilah perjalanan panjang dunia ini dengan gagah berani. Kegagahan tidak harus menampakkan otot besar, wajah tegar, atau suara menggelegar. Sungguh, aturan keberanian dalam hidup ini sangat sederhana; hadapi segalanya dengan keindahan senyum, kesederhanaan berpikir, kesabaran menempuh, dan kelapangan dada dalam zikir. Wallahu a’lam.